Kota yang menjadi Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini termasuk kota terbesar di Indonesia setelah DKI Jakarta, dikenal sebagai kota pahlawan karena sejarahnya, Kota Surabaya juga sering dikaitkan dengan mitos pertempuran antara suro (ikan hiu) dan boyo (buaya) yang menimbulkan dugaan dari asal nama dari Surabaya.
Sebagian besar Kota Surabaya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 3 -8 meter di atas permukaan laut dan yang lainnya adalah perbukitan. Kota Surabaya terletak di tepi pantai utara Provinsi Jawa Timur, wilayah berbatasan dengan selat Madura di sebelah utara dan timur, sebelah selatan Kab. Sidoarjo, serta Gresik di sebelah barat. Surabaya memiliki 31 kecamatan dengan jumlah penduduk 2.827.000 pada tahun 2017 serta memiliki luas wilayah 350,54 km persegi.
Menurut Bappenas, Surabaya merupakan salah satu dari empat pusat pengembangan pertumbuhan utama di Indonesia. Hari jadi Kota Surabaya pada tanggal 31 Mei, yang merujuk pada sejarah pertempuran mengalahkan pasukan Tartar dari Kekaisaran Mongol oleh Raden Wijaya.
Pelabuhan Tanjung Perak Tak terlepas dengan Suramadu, Tanjung Perak merupakan pelabuhan teramai dan terbesar di Indonesia setelah Tanjung Priok, Tanjung Priok merupakan salah satu pintu utama perdagangan menuju Indonesia bagian Timur.
Sejarah singkat mengenai Pelabuhan Tanjung Perak, dahulu jalur perjalanan laut daerah surabaya dan kegiatan bongkar muat kapal memang sudah ramai, namun kegiatan bongkar muat kapal masih dilakukan pada Selat Madura kemudian dibawa dengan kapal tongkang menuju Jembatan Merah (Pelabuhan pada saat itu). Mulai awal abad 20 dibuatlah rencana pengembangan, tepatnya pada tahun 1910 dimulai pembangunan pelabuhan Tanjung Perak, dan sampai saat ini menjadi pintu utama Indonesia atau pintu gerbang laut nasional.
Makanan Khas Ada banyak makanan khas yang bisa kita santap di Surabaya diantaranya adalah Rujak Cingur, Sate Ayam Lisidu, Lontong Balap, Mie Pacun, Sate Kelopo dan masih banyak lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar